Selasa, 08 Juni 2010

Breake Retarder

RETARDER: dalam pengertian mekanis adalah alat pengereman non friksi
untuk meningkatkan atau mengganti fungsi dari system utama pengereman
system friksi atau covensional.

System pengereman konvensional (friction based) mempunyai daya
pengereman yang berangsur berkurang dalam pemakaian terus menerus karena
ada unsur aus (wear) baik brake pada maupun disk atau drum brake.
Maka dipasanglah system rem non-friksi sebagai pembantu pengereman
sehingga tingkat keausan rem konvensional berumur panjang dan safety
terjaga.
Awalnya system ini dipasang utuk kendaraan berat seperti articulated
truck ditambang batu bara open pit yg bermedan curam. Namun dikereta
api juga dipasang system ini. Kereta api cepat di inggris mengadopsi
system ini sehingga kereta itu dapat berhenti dalam jarak yang sama dengan
kereta diesel biasa

RETARDER berfungsi menurunkan kecepatan atau mempertahankan kecepatan
pada jalanan yang menurun. Retarder tidak mampu menghentikan kendaraan
sampai berhenti, karena retarder akan kehilangan efektivitasnya pada
kecepatan rendah. Pada saat inilah rem konvensional bekerja. Thus
Kampas rem menjadi ringan.

System retarder ada dua:
1. Electric retarder
Menggunakan prinsip "electromagnetic induction" sama seperti prinsip
motor listrik (ada rotor ada stator)tapi kebalikannya bukan untuk
memutar tapi menahan laju putaran. System ini ada biasanya di as
transmisi, dimana rotor berada di as dan statornya menempel di chasis
atau transmision house.
Jadi jika stator ini diberikan arus listrik maka akan terbentuk medan
magnet (eddy current) dan menahan gerakan rotor, gradan dan roda.
System ini sangat halus suaranya







2. Hydraulic retarder
Menggunakan system tahanan viskosistas olie didalm ruangan tertutup yangg
terbagi dua satu statis dan satunya bergerak dan ada vanes atau katub
diatara keduanya. Daya retardernya tergantung jumlah olie yang ada dichamber.



APPLIKASI RETARDER
1. DRIVE LINE INSTALLATION



Retarder diletakan di antara transmissi dan gardan, menempel di chasis
2. AXLE INSTALLATION
Retarder dipasang menjadi satu dengan gardan (biasanya untuk alat berat)




3. TRANSMISSION INSTALLATION
Setelah transmissi langsung ditempelkan retarder


Dalam web sitenya, Scania mengadopsi system hydraulic retarder yang intergrated dengan transmisi diklaim dapat menurunkan penggunaan brake konvensional sampai 80 %.
Scania Retarder dapat menyuplai daya pengereman sampai 650KW(880HP), tanpa menggunakan konvensional brake dengan pengoperasian yang simple dan pilihan aktivasi manual atau otomatic.
Dengan segala kelebihannya termasuk: 
- Pendinginan olie retarder dengan radiator
- Stepless computer controled alias pengereman tanpa "anjrut anjrut-an"
- activasi retarder dapat dipilih baik dengan pedal brake atau dengan lever di dashborad

source: http://forum.detik.com/showthread.php?t=35023

1 komentar: